Bukan di Pinggir Jalan, Pedagang Ini Jualan Hewan Kurban via Online

Lhokseumawe - Menjelang hari raya kurban 2017, puluhan pedagang mulai menjajakan banyak sekali jenis hewan diberbagai daerah yang baik dan strategis. Namun, hal berbeda dilakukan Mustafa (38), warga Desa Uteun Bayi, Kecamatan Banda Sakti, Lhokseumawe, Aceh. Dia menjajakan hewan kurban peliharaannya itu via online.
Menurutnya, memajangkan foto hewan kurban miliknya di media umum dan toko online membawa pesan tersirat tersendiri. Selain salah satu langkah untuk mempermudah para pelanggan dalam menerima hewan kurban menyerupai impian dan keinginan juga dapat meraup keuntungan lebih.
"Cukup dengan mengupload foto-foto hewan dan nomor seluler beserta alamat. Makara deh iklan beli hewan kurbannya. Para pembeli mampu dengan leluasa melihat pribadi hewan yang akan dibeli di kandangnya pribadi di Kawasan Desa Uteun Bayi, Lhokseumawe," kata Mustafa kepada detikcom, Kamis (24/8/2017).
Dia bercerita, selama menjual via online banyak peminat yang menyambangi sangkar hewan ternaknya. Mereka pergi untuk melihat, bila berkenan merekapun membelinya.
"Dalam lima hari terkahir semenjak saya lakukan penjualan sapi kurban melalui jasa via online banyak warga yang berkunjung ke sangkar saya untuk melihat dan membeli sapi peliharaan saya," sebut Mustafa.
Mustafa berpendapat, penjualan sapi kurban dengan cara online merupakan salah satu langkah untuk mempermudah para pelanggan dalam menerima sapi kurban menyerupai harapan.
"Setelah iklan dan juga link saya pasang, melalui rekan-rekan yang ikut membantu menyebarkanya maka hal tersebut berdampak positif. Sekarang pelanggan yang berkunjung tidak hanya berasal dari Kota Lhokseumawe saja, tapi dari banyak sekali kabupaten/ kota lainnya juga datang ke daerah saya," ujar Mustafa.
Semua sapi yang di perdagangkan Mustafa, merupakan sapi yang selama ini di peliharanya sendiri, bukan dari agen. Selain harga tergolong miring, di tempatnya juga menyediakan banyak sekali jenis sapi.
"Untuk harganya sendiri bervariasi, paling tinggi Rp 21 juta sampai terendah Rp 14 juta. Pada tahun lalu harga daging dengan berat 70 kilogram harganya mencapai Rp13 juta, ketika ini dengan berat segitu di banderol seharga Rp 14 juta," sebut Mustafa.