Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ambisi Tadashi Yanai Jadikan Uniqlo Raksasa Ritel Dunia

Ambisi Tadashi Yanai Jadikan Uniqlo Raksasa Ritel DuniaFoto: Reuters

Jakarta - Tadashi Yanai memiliki ambisi besar semoga Uniqlo menjadi raksasa ritel dunia. Uniqlo sekarang masih berada di urutan ketiga, di bawah H&M dan Zara.

Kepada Forbes, ibarat yang dikutip detikFinance, Minggu (24/9/2017), Yanai menyatakan target pendapatan Uniqlo pada 2020 yaitu US$ 29 miliar. Target yang cukup tinggi dibandingkan posisi 2016 sebesar US$ 17 miliar.

Bila target tersebut tercapai, maka bisa mendorong Uniqlo ke urutan pertama sebagai raksasa ritel dunia. H&M sekarang memiliki pendapatan US$ 22 miliar dan Zara US$ 25 miliar.

Beberapa upaya dilakukan, khususnya ihwal perluasan pangsa pasar di luar Asia. Yanai pada lima tahun lalu sempat menginginkan 1.000 toko di Amerika Serikat (AS). Akan tetapi, sebelum itu terwujud produk Uniqlo ternyata tak begitu diminati oleh warga setempat. Alhasil sekarang cuma tersedia 47 toko, setelah menutup 6 toko lamanya.

Pasar AS menurut Yanai cukup unik. Akhir Maret 2017, Yanai datang ke Manhattan meluncurkan koleksi trend gugur dan trend cuek dari Uniqlo. Berharap ada peningkatan penjualan.

Yanai juga mengoptimalkan penjualan lewat online. Setidaknya 30% dari pendapatan berasal dari penjualan online. AS menjadi pasar yang besar, dengan 20% dari total penjualan.

"Informasi dan inovasi digital akan menentukan pemenangnya," kata Yanai sambil menyeringai. "Dan itulah tempat tempat kita berada," tegasnya.

Kualitas produk tetap menjadi pengutamaan dalam bisnis yang dijalankan Yanai. Ilmuwan andalannya sedang merancang kain yang lebih besar lengan berkuasa namun tetap nyaman dipakai.