Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ritel Lesu, Tapi Bisnis Pengiriman Keteteran Layani Toko Online

Ritel Lesu, Tapi Bisnis Pengiriman Keteteran Layani Toko OnlineFoto: Tim Infografis, Fuad Hasim

Jakarta - Industri ritel terlihat tengah lesu ditandai banyaknya perusahaan di industri ritel yang menutup tokonya. Di tengah kondisi tersebut, industri toko online justru terlihat menggeliat.

Hal itu, sedikit banyak tercermin dari laporan PT Citra Van Titipan Kilat (TIKI) yang menyebut pengguna jasa industri pengiriman di dalam negeri cukup tinggi.

Direktur Pelaksana TIKI, Tomy Sofhian, menyatakan saking ramainya bisnis toko online di dalam negeri, perusahaan hingga belum berencana untuk melaksanakan ekspansi hingga ke pasar internasional.

"Pasar domestik saja masih belum bisa tergarap semua, jadi belum lah untuk sasar pasar internasional," kata Tomy di daerah Jakarta, Selasa (19/9/2017).

Dirinya mengatakan, industri jasa pengiriman ketika ini belum dapat maksimal menggarap pasar e-commerce yang tengah berkembang, terutama dalam hal kecepatan.

"Kecepatan costumer e-commerce memesan barang, lebih cepat dari kemampuan kurir mengirim barang. Analoginya, jempol orang untuk pesan barang lebih cepat dari mengirim barangnya," ujarnya.

Salah satu faktor yang menjadi penghambat tidak maksimalnya pelayanan tersebut, yaitu terbatasnya Sumber Daya Manusia dan infrastruktur khususnya di daerah yang belum maksimal.

"Jadi deliverynya belum siap alasannya memang sumber daya manusianya yang terbatas. Kaprikornus kita berlomba untuk memenuhi cita-cita komsumen," terangnya.

Tomy pun mengatakan, untuk ke depan pihaknya bakal menimbulkan e-commerce sebagai sasaran utama untuk dijadikan mitranya.

"Saya perkirakan pertumbuhan e-commerce di Indonesia ini masih sangat berkembang. Kaprikornus kita nanti tentu mentargetkan diri kita untuk menimbulkan perusahaan-perusahaan ini sebagai pilihan utama di masa datang," tukasnya.