Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Prinsip Etika Bisnis

Prinsip akhlak dan perilaku dalam bisnis sangat diperlukan sekarang ini. Banyak sekali keuntungan apabila kita menjaga akhlak dan perilaku dalam berbisnis. Keuntungan didapat bukan hanya pada ketika ini saja, tetapi juga untuk masa depan bisnis yang kita jalani. Menurut pendapat Michael Josephson (1988) yang dikutip oleh Zimmerer (1996: 27-28), secara universal, ada 10 prinsip akhlak yang mengarahkan perilaku dalam bisnis, yaitu:

Kejujuran, ialah penuh kepercayaan, bersifat jujur, sungguh-sungguh, terus terang, tidak curang, tidak mencuri, tidak menggelapkan, dan tidak berbohong.
Integritas, ialah memegang prinsip, melaksanakan acara yang terhormat, ikhlas hati, berani dan penuh pendirian/keyakinan, tidak bermuka dua, tidak berbuat jahat, dan dapat dipercaya.
Memelihara janji, ialah selalu menaati janji, patut dipercaya, penuh komitmen, patuh, tidak menginterprestasikan persetujuan dalam bentuk teknikal atau legalistik dengan dalih ketidakrelaan.
Kesetiaan, ialah hormat dan loyal kepada keluarga, teman, karyawan, dan negara, tidak menggunakan atau menunjukkan gosip rahasia, begitu juga dengan suatu konteks professional, menjaga/melindungi kemampuan untuk membuat keputusan professional yang bebas dan teliti, dan menghindari hal yang tidak pantas serta konflik kepentingan.
Kewajaran/keadilan, ialah berlaku adil dan berbudi luhur, bersedia mengakui kesalahan, menunjukkan komitmen keadilan, persamaan perlakuan individual dan toleran terhadap perbedaan serta tidak bertindak melampaui batas atau mengambil keuntungan yang tidak pantas dari kesalahan atau kemalangan orang lain.
Suka membantu orang lain, ialah saling membantu, berbaik hati, belas kasihan, tolong-menolong, kebersamaan, dan menghindari segala sesuatu yang membahayakan orang lain.
Hormat kepada orang lain, ialah menghormati martabat orang lain, kebebasan dan hak menentukan nasib sendiri bagi semua orang, bersopan santun, tidak merendahkan dan mempermalukan martabat orang lain.
Warga negara yang bertanggung jawab, ialah selalu menaati hukum/aturan, penuh kesadaran sosial, dan menghormati proses demokrasi dalam mengambil keputusan.
Mengejar keunggulan, ialah mengejar keunggulan dalam segala hal, baik dalam pertemuan personal maupun pertanggungjawaban professional, tekun, dapat dipercaya/diandalkan, rajin penuh komitmen, melaksanakan semua peran dengan kemampuan terbaik, dan berbagi serta mempertahankan tingkat kompetensi yang tinggi.
Dapat dipertanggungjawabkan, ialah memiliki dan mendapatkan tanggung jawab atas keputusan dan konsekuensinya serta selalu memberi pola yang baik.
Itulah beberapa akhlak dan perilaku dalam berbisnis yang harus kita pahami. Jangan hingga kita melupakan hak dan kepentingan orang lain.

Sumber Pustaka:
Michael Josephson. 1998. Teaching Ethical Decision Making and Principled Reasoning, Ethnics: Easier Said Than Done, hal. 19-28.
Suryana. 2013. KEWIRAUSAHAAN Kiat dan Proses Menuju Sukses. Jakarta: Penerbit Salemba Empat