Contoh Makalah Pendapatan Nasional
PENDAPATAN NASIONAL
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan SWT, atas berkah, rahmat dan ridhonya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Adapun maksud penulisan makalah ini yakni untuk memenuhi peran dari mata kuliah softskill.
Dalam makalah ini, penulis menyadari bahwa hasil yang dicapai masih jauh dari sempurna, terdapat banyak kekurangan, baik dari segi penyajian materi maupun tata bahasa penulisan. Oleh karena itu penulis sangat berterima kasih atas kritik dan saran yang bersifat membangun dalam perbaikan serta koreksi bagi penulis.
Akhir kata penulis persembahkan makalah ini biar dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan.
Semarang, 8 Oktober 2011
Penulis
DAFTAR ISI
Hal
KATA PENGANTAR ………………………………………………………………………………….. 1
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………………………….. 2
BAB 10 Pendapatan Nasional………………………………………………………………….. 3
A. Perputaran Roda Perekonomian …………………………………………………………….. 3
B. Metode Perhitungan Pendapatan Nasional………………………………………………. 3
C. Masalah dan Keterbatasan Perhitungan PDB…………………………………………… 6
EVALUASI …………………………………………………………………………………………….. 7
Lembar Jawab Evaluasi …………………………………………………………………………… 8
BAB 11 & 12 Analisis Pendapatan Nasional Untuk Perekonomian tertutup sederhana dan Pertumbuhan Ekonomi…………………………………………………………………………………………….. ..9
A. Analisis Pendapatan Nasional dengan perekonomian tertutup sederhana dua sektor………………………………………………………………………………………………. ..9
B. Model Analisis dengan variable investasi, tabungan………………………………………………………………………………… …….. 9
C. Angka Pengganda………. …………………………………………………………………….. 10
D. Hubungan antara pertumbuhan ekonomi, inflasi dan pengangguran……………………………………………………………………………… 10
EVALUASI ………………………………………………………………………………………….. 11
Lembar Jawab Evaluasi ………………………………………………………………………….. 12
BAB 13 &14 Uang, Bank dan Penciptaan Uang…………………………………………………. 13
A. Pengertian………………… …………………………………………………………………. 13
B. Teori uang dan Motif memegang Uang………………………………………………….. 14
C. Bank Sentral dan Bank Umum………………………………………………………………. 15
D. Kebijaksanaan Moneter………………………………………………………………………… 16
EVALUASI ……………………………………………………………………………………………. 17
Lembar Jawab Evaluasi ……………………………………………………………………………. 18
Daftar Pustaka ……………………………………………………………………………………………. 19
Hal
KATA PENGANTAR ………………………………………………………………………………….. 1
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………………………….. 2
BAB 10 Pendapatan Nasional………………………………………………………………….. 3
A. Perputaran Roda Perekonomian …………………………………………………………….. 3
B. Metode Perhitungan Pendapatan Nasional………………………………………………. 3
C. Masalah dan Keterbatasan Perhitungan PDB…………………………………………… 6
EVALUASI …………………………………………………………………………………………….. 7
Lembar Jawab Evaluasi …………………………………………………………………………… 8
BAB 11 & 12 Analisis Pendapatan Nasional Untuk Perekonomian tertutup sederhana dan Pertumbuhan Ekonomi…………………………………………………………………………………………….. ..9
A. Analisis Pendapatan Nasional dengan perekonomian tertutup sederhana dua sektor………………………………………………………………………………………………. ..9
B. Model Analisis dengan variable investasi, tabungan………………………………………………………………………………… …….. 9
C. Angka Pengganda………. …………………………………………………………………….. 10
D. Hubungan antara pertumbuhan ekonomi, inflasi dan pengangguran……………………………………………………………………………… 10
EVALUASI ………………………………………………………………………………………….. 11
Lembar Jawab Evaluasi ………………………………………………………………………….. 12
BAB 13 &14 Uang, Bank dan Penciptaan Uang…………………………………………………. 13
A. Pengertian………………… …………………………………………………………………. 13
B. Teori uang dan Motif memegang Uang………………………………………………….. 14
C. Bank Sentral dan Bank Umum………………………………………………………………. 15
D. Kebijaksanaan Moneter………………………………………………………………………… 16
EVALUASI ……………………………………………………………………………………………. 17
Lembar Jawab Evaluasi ……………………………………………………………………………. 18
Daftar Pustaka ……………………………………………………………………………………………. 19
PENDAPATAN NASIONAL
A. Pengertian
Pendapatan Nasional yakni jumlah pendapatan yang diterima oleh faktor produksi yang digunakan untuk memproduksikan barang dan jasa dalam suatu tahun tertentu. Pendapatan nasional juga dapat diartikan sebagai nilai barang dan jasa yang dihasilkan dalam suatu negara (Sukirno, 2008, p36).
Salah satu tolak ukur yang dapat digunakan untuk menilai kondisi perekonomian suatu negara yakni pendapatan nasional. Tujuan dari perhitungan pendapatan nasional ini yakni untuk menerima gambaran perihal tingkat ekonomi yang telah dicapai dan nilai output yang diproduksi, komposisi pembelanjaan agregat, sumbangan dari banyak sekali sektor perekonomian, serta tingkat kemakmuran yang dicapai (Sukirno, 2008, p55).
Sir William Petty yakni penggagas konsep pendapatan nasional yang pertama kali pada tahun 1665 di negara Inggris. Dalam perhitungannya, ia menggunakan anggapan bahwa pendapatan nasional merupakan penjumlahan biaya hidup (konsumsi) selama setahun. Namun, pendapat tersebut tidak disepakati oleh para andal ekonomi modern, karena menurut pandangan ilmu ekonomi modern, konsumsi bukanlah satu-satunya unsur dalam perhitungan pendapatan nasional. Menurut mereka, alat utama sebagai pengukur kegiatan perekonomian yakni Produk Nasional Bruto (Gross National Product, GNP), yaitu seluruh jumlah barang dan jasa yang dihasilkan tiap tahun oleh negara yang bersangkutan diukur menurut harga pasar pada suatu negara.
Akurasi sistem penghitungan pendapatan nasional akan menjadi lebih baik jikalau Kantor statistik memperkirakan tehnik perhitungannya atas dasar pendekatan penerimaan agregat, menyerupai yang dilakukan oleh sebagian besar negara-negara maju.
Sedangkan di negara berkembang, termasuk Indonesia, pendapatan nasionalnya dihitung dengan menggunakan pendekatan pengeluaran agregat. Alasannya kita belum memiliki data yang lengkap perihal laporan pendapatan dari masing-masing rumah tangga di seluruh penjuru tanah air.
Untuk menganalisa pendapat nasional, ada 2 variabel yaitu :
1. Variabel indogen yang nilainya dapat diperoleh setelah dihubungkan dengan variabel dalam suatu model.
2. Variabel exsogen merupakan variabel yang besarnya ditentukan oleh kekuatan diluar model. Dalam pembahasan ini variabel Investasi merupakan variabel exogen (dianggap tetap).
A. Pengertian
Pendapatan Nasional yakni jumlah pendapatan yang diterima oleh faktor produksi yang digunakan untuk memproduksikan barang dan jasa dalam suatu tahun tertentu. Pendapatan nasional juga dapat diartikan sebagai nilai barang dan jasa yang dihasilkan dalam suatu negara (Sukirno, 2008, p36).
Salah satu tolak ukur yang dapat digunakan untuk menilai kondisi perekonomian suatu negara yakni pendapatan nasional. Tujuan dari perhitungan pendapatan nasional ini yakni untuk menerima gambaran perihal tingkat ekonomi yang telah dicapai dan nilai output yang diproduksi, komposisi pembelanjaan agregat, sumbangan dari banyak sekali sektor perekonomian, serta tingkat kemakmuran yang dicapai (Sukirno, 2008, p55).
Sir William Petty yakni penggagas konsep pendapatan nasional yang pertama kali pada tahun 1665 di negara Inggris. Dalam perhitungannya, ia menggunakan anggapan bahwa pendapatan nasional merupakan penjumlahan biaya hidup (konsumsi) selama setahun. Namun, pendapat tersebut tidak disepakati oleh para andal ekonomi modern, karena menurut pandangan ilmu ekonomi modern, konsumsi bukanlah satu-satunya unsur dalam perhitungan pendapatan nasional. Menurut mereka, alat utama sebagai pengukur kegiatan perekonomian yakni Produk Nasional Bruto (Gross National Product, GNP), yaitu seluruh jumlah barang dan jasa yang dihasilkan tiap tahun oleh negara yang bersangkutan diukur menurut harga pasar pada suatu negara.
Akurasi sistem penghitungan pendapatan nasional akan menjadi lebih baik jikalau Kantor statistik memperkirakan tehnik perhitungannya atas dasar pendekatan penerimaan agregat, menyerupai yang dilakukan oleh sebagian besar negara-negara maju.
Sedangkan di negara berkembang, termasuk Indonesia, pendapatan nasionalnya dihitung dengan menggunakan pendekatan pengeluaran agregat. Alasannya kita belum memiliki data yang lengkap perihal laporan pendapatan dari masing-masing rumah tangga di seluruh penjuru tanah air.
Untuk menganalisa pendapat nasional, ada 2 variabel yaitu :
1. Variabel indogen yang nilainya dapat diperoleh setelah dihubungkan dengan variabel dalam suatu model.
2. Variabel exsogen merupakan variabel yang besarnya ditentukan oleh kekuatan diluar model. Dalam pembahasan ini variabel Investasi merupakan variabel exogen (dianggap tetap).
Terdapat beberapa cara yang digunakan dalam perhitungan pendapatan nasional, yaitu :
1. Gross National Product (GNP) atau disebut juga dengan Pendapatan Nasional Bruto (PNB) merupakan nilai barang dan jasa dalam suatu negara yang diproduksikan oleh faktor-faktor produksi milik warga negara tersebut, termasuk nilai produksi yang diwujudkan oleh faktor produksi yang digunakan di luar negri, namun tidak menghitung produksi yang dimiliki penduduk atau perusahaan dari negara lain yang digunakan di dalam negara tersebut (Sukirno, 2008, p35).
2. Gross Domestic Product (GDP) atau disebut juga dengan Pendapatan Domestik Bruto (PDB) merupakan nilai pasar dari semua barang dan jasa simpulan yang diproduksi dalam sebuah negara pada suatu periode (Mankiw, 2006, p6), meliputi faktor produksi milik warga negaranya sendiri maupun milik warga negara aneh yang melaksanakan produksi di dalam negara tersebut.
B. Metoda Perhitungan Pendapatan Nasional
Salah satu indikator telah terjadinya alokasi yang efisien secara makro yakni nilai output nasional yang di hasilkan sebuah perekonomian pada suatu periode tertentu. Sebab,besarnya output nasional dapat menunjukkan beberapa hal penting dalam sebuah perekonomian. Yang pertama,besarnya output nasional merupakan gambaran awal perihal seberapa efisien sumber daya yang ada dalam perekonomian (tenaga kerja,barang modal,uang dan kemampuan kewirausahawanan) di gunakan untuk memproduksi barang dan jasa.Yang kedua,besarnya output nasional merupakan gambaran awal perihal produktivitas dan tingkat kemakmuran suatu Negara.Yang ketiga,besarnya output nasional merupakan gambaran awal perihal masalah-masalah mendasar yang di hadapi suatu perekonomian.
Pendapatan negara dapat dihitung dengan tiga pendekatan, yaitu:
• Pendekatan pendapatan, dengan cara menjumlahkan seluruh pendapatan (upah, sewa, bunga, dan laba) yang diterima rumah tangga konsumsi dalam suatu negara selama satu periode tertentu sebagai imbalan atas faktor-faktor produksi yang diberikan kepada perusahaan.
• Pendekatan produksi, dengan cara menjumlahkan nilai seluruh produk yang dihasilkan suatu negara dari bidang industri, agraris, ekstraktif, jasa dan niaga selama satu periode tertentu. Nilai produk yang dihitung dengan pendekatan ini yakni nilai jasa dan barang jadi (bukan materi mentah atau barang setengah jadi).
• Pendekatan pengeluaran, dengan cara menghitung jumlah seluruh pengeluaran untuk membeli barang dan jasa yang diproduksi dalam suatu negara selama satu periode tertentu. Perhitungan dengan pendekatan ini dilakukan dengan menghitung pengeluaran yang dilakukan oleh empat pelaku kegiatan ekonomi negara, yaitu: Rumah tangga (Consumption), pemerintah (Government), pengeluaran investasi (Investment), dan selisih antara nilai ekspor dikurangi impor (X − M).
Faktor-faktor yang mensugesti pendapatan nasional, yaitu :
• Permintaan dan penawaran agregat
Permintaan agregat menunjukkan relasi antara keseluruhan seruan terhadap barang-barang dan jasa sesuai dengan tingkat harga. Permintaan agregat yakni suatu daftar dari keseluruhan barang dan jasa yang akan dibeli oleh sektor-sektor ekonomi pada banyak sekali tingkat harga, sedangkan penawaran agregat menunjukkan relasi antara keseluruhan penawaran barang-barang dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan dengan tingkat harga tertentu.
1. Gross National Product (GNP) atau disebut juga dengan Pendapatan Nasional Bruto (PNB) merupakan nilai barang dan jasa dalam suatu negara yang diproduksikan oleh faktor-faktor produksi milik warga negara tersebut, termasuk nilai produksi yang diwujudkan oleh faktor produksi yang digunakan di luar negri, namun tidak menghitung produksi yang dimiliki penduduk atau perusahaan dari negara lain yang digunakan di dalam negara tersebut (Sukirno, 2008, p35).
2. Gross Domestic Product (GDP) atau disebut juga dengan Pendapatan Domestik Bruto (PDB) merupakan nilai pasar dari semua barang dan jasa simpulan yang diproduksi dalam sebuah negara pada suatu periode (Mankiw, 2006, p6), meliputi faktor produksi milik warga negaranya sendiri maupun milik warga negara aneh yang melaksanakan produksi di dalam negara tersebut.
B. Metoda Perhitungan Pendapatan Nasional
Salah satu indikator telah terjadinya alokasi yang efisien secara makro yakni nilai output nasional yang di hasilkan sebuah perekonomian pada suatu periode tertentu. Sebab,besarnya output nasional dapat menunjukkan beberapa hal penting dalam sebuah perekonomian. Yang pertama,besarnya output nasional merupakan gambaran awal perihal seberapa efisien sumber daya yang ada dalam perekonomian (tenaga kerja,barang modal,uang dan kemampuan kewirausahawanan) di gunakan untuk memproduksi barang dan jasa.Yang kedua,besarnya output nasional merupakan gambaran awal perihal produktivitas dan tingkat kemakmuran suatu Negara.Yang ketiga,besarnya output nasional merupakan gambaran awal perihal masalah-masalah mendasar yang di hadapi suatu perekonomian.
Pendapatan negara dapat dihitung dengan tiga pendekatan, yaitu:
• Pendekatan pendapatan, dengan cara menjumlahkan seluruh pendapatan (upah, sewa, bunga, dan laba) yang diterima rumah tangga konsumsi dalam suatu negara selama satu periode tertentu sebagai imbalan atas faktor-faktor produksi yang diberikan kepada perusahaan.
• Pendekatan produksi, dengan cara menjumlahkan nilai seluruh produk yang dihasilkan suatu negara dari bidang industri, agraris, ekstraktif, jasa dan niaga selama satu periode tertentu. Nilai produk yang dihitung dengan pendekatan ini yakni nilai jasa dan barang jadi (bukan materi mentah atau barang setengah jadi).
• Pendekatan pengeluaran, dengan cara menghitung jumlah seluruh pengeluaran untuk membeli barang dan jasa yang diproduksi dalam suatu negara selama satu periode tertentu. Perhitungan dengan pendekatan ini dilakukan dengan menghitung pengeluaran yang dilakukan oleh empat pelaku kegiatan ekonomi negara, yaitu: Rumah tangga (Consumption), pemerintah (Government), pengeluaran investasi (Investment), dan selisih antara nilai ekspor dikurangi impor (X − M).
Faktor-faktor yang mensugesti pendapatan nasional, yaitu :
• Permintaan dan penawaran agregat
Permintaan agregat menunjukkan relasi antara keseluruhan seruan terhadap barang-barang dan jasa sesuai dengan tingkat harga. Permintaan agregat yakni suatu daftar dari keseluruhan barang dan jasa yang akan dibeli oleh sektor-sektor ekonomi pada banyak sekali tingkat harga, sedangkan penawaran agregat menunjukkan relasi antara keseluruhan penawaran barang-barang dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan dengan tingkat harga tertentu.
Konsumsi merupakan salah satu faktor yang mensugesti pendapatan nasional
Jika terjadi perubahan seruan atau penawaran agregat, maka perubahan tersebut akan menimbulkan perubahan-perubahan pada tingkat harga, tingkat pengangguran dan tingkat kegiatan ekonomi secara keseluruhan. Adanya kenaikan pada seruan agregat cenderung menyebabkan kenaikan tingkat harga dan output nasional (pendapatan nasional), yang selanjutnya akan mengurangi tingkat pengangguran. Penurunan pada tingkat penawaran agregat cenderung menaikkan harga, tetapi akan menurunkan output nasional (pendapatan nasional) dan menambah pengangguran.
• Konsumsi dan tabungan
Konsumsi yakni pengeluaran total untuk memperoleh barang-barang dan jasa dalam suatu perekonomian dalam jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun), sedangkan tabungan (saving) yakni episode dari pendapatan yang tidak dikeluarkan untuk konsumsi. Antara konsumsi, pendapatan, dan tabungan sangat erat hubungannya. Hal ini dapat kita lihat dari pendapat Keynes yang dikenal dengan psychological consumption yang membahas tingkah laku masyarakat dalam konsumsi jikalau dihubungkan dengan pendapatan.
• Investasi
Pengeluaran untuk investasi merupakan salah satu komponen penting dari pengeluaran agregat.
Jika terjadi perubahan seruan atau penawaran agregat, maka perubahan tersebut akan menimbulkan perubahan-perubahan pada tingkat harga, tingkat pengangguran dan tingkat kegiatan ekonomi secara keseluruhan. Adanya kenaikan pada seruan agregat cenderung menyebabkan kenaikan tingkat harga dan output nasional (pendapatan nasional), yang selanjutnya akan mengurangi tingkat pengangguran. Penurunan pada tingkat penawaran agregat cenderung menaikkan harga, tetapi akan menurunkan output nasional (pendapatan nasional) dan menambah pengangguran.
• Konsumsi dan tabungan
Konsumsi yakni pengeluaran total untuk memperoleh barang-barang dan jasa dalam suatu perekonomian dalam jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun), sedangkan tabungan (saving) yakni episode dari pendapatan yang tidak dikeluarkan untuk konsumsi. Antara konsumsi, pendapatan, dan tabungan sangat erat hubungannya. Hal ini dapat kita lihat dari pendapat Keynes yang dikenal dengan psychological consumption yang membahas tingkah laku masyarakat dalam konsumsi jikalau dihubungkan dengan pendapatan.
• Investasi
Pengeluaran untuk investasi merupakan salah satu komponen penting dari pengeluaran agregat.
C. Manfaat dan Keterbatasan Perhitungan PDB
Sampai batas-batas tertentu,angka PDB per kapita dapat mencerminkan tingkat produktivitas suatu Negara. Nilai PDB suatu peride tertentu bahwasanya merupakan hasil perkalian antara harga yang di produksi dengan jumlah barang yang di hasilkan.
Untuk memperoleh perbandingan produktivitas antarnegara,ada beberapa hal yang perlu di pertimbangkan yaitu :
1.jumlah dan komposisi penduduk
2.jumlah dan struktur kesempatan kerja
3.faktor-faktor ekonomi
d. penghitungan PDB dan kegiatan-kegiatan ekonomi tak tercatat
statistikPDB belum mencerminkan seluruh acara perekonomian Negara.
Sampai batas-batas tertentu,angka PDB per kapita dapat mencerminkan tingkat produktivitas suatu Negara. Nilai PDB suatu peride tertentu bahwasanya merupakan hasil perkalian antara harga yang di produksi dengan jumlah barang yang di hasilkan.
Untuk memperoleh perbandingan produktivitas antarnegara,ada beberapa hal yang perlu di pertimbangkan yaitu :
1.jumlah dan komposisi penduduk
2.jumlah dan struktur kesempatan kerja
3.faktor-faktor ekonomi
d. penghitungan PDB dan kegiatan-kegiatan ekonomi tak tercatat
statistikPDB belum mencerminkan seluruh acara perekonomian Negara.
Manfaat dan keterbatasan perhitungan PDB
Yang mencakup pembahasan ini yakni :
a. perhitungan PDB dan analisis kemakmuran, perhitungan PDB akan menunjukkan gambaran ringkas perihal tingkat kemakmuran sutu Negara dengan cara membaginya dengan jumlah penduduk.
b. perhitungan PDB dan persoalan kesejahteraan social, perhitungan PDB maupun PDB per kapita juga dapat di gunakan untuk menganalisis tingkat kesejahteraan social suatu masyrakat.
c. PDB per kapita dan persoalan produktivitas
Yang mencakup pembahasan ini yakni :
a. perhitungan PDB dan analisis kemakmuran, perhitungan PDB akan menunjukkan gambaran ringkas perihal tingkat kemakmuran sutu Negara dengan cara membaginya dengan jumlah penduduk.
b. perhitungan PDB dan persoalan kesejahteraan social, perhitungan PDB maupun PDB per kapita juga dapat di gunakan untuk menganalisis tingkat kesejahteraan social suatu masyrakat.
c. PDB per kapita dan persoalan produktivitas
11 & 12. ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL UNTUK PEREKONOMIAN TERTUTUP SEDERHANA SERTA PERTUMBUHAN EKONOMI
1. Analisis pendapatan nasional dengan perekonomian tertutup sederhana dua sektor
Dalam Perekonomian, sektor swasta satu-satunya produsen barang dan jasa, dan proses produksi dilaksanakan dengan menggunakan Faktor-Faktor Produksi yang dimiliki oleh Rumah tangga, Perusahaan (Swasta), Pemerintah, Ekspor-Impor. Untuk memepermudah dalam menganalisa pendapatan nasional, maka pada tahap awal dilakukan analisis pendekatan nasional dua sektor. Dalam pendekatan ini, perekonomian diasumsikan hanya digerakkan oleh 2(dua) orang pelaku kegiatan ekonomi yaitu rumah tangga dan swasta.
1. Analisis pendapatan nasional dengan perekonomian tertutup sederhana dua sektor
Dalam Perekonomian, sektor swasta satu-satunya produsen barang dan jasa, dan proses produksi dilaksanakan dengan menggunakan Faktor-Faktor Produksi yang dimiliki oleh Rumah tangga, Perusahaan (Swasta), Pemerintah, Ekspor-Impor. Untuk memepermudah dalam menganalisa pendapatan nasional, maka pada tahap awal dilakukan analisis pendekatan nasional dua sektor. Dalam pendekatan ini, perekonomian diasumsikan hanya digerakkan oleh 2(dua) orang pelaku kegiatan ekonomi yaitu rumah tangga dan swasta.
ARUS MELINGKAR (CIRCULAR FLOW) DALAM PEREKONOMIAN DUA SEKTOR
Dalam Berkonsumsi rumah tangga tidak sepenuhnya mengeluarkan penghasilannya untuk membeli barang dan jasa tersebut. Sebagian dari pendapatannya ditabungkannya.
Apabila keadaan kita gambarkan kembali dalam arus melingkar dalam perekonomian 2 sektor, maka ada sedikit aksesori dari gambar yang terdahulu.
ARUS MELINGKAR DENGAN INJEKSI DAN KEBOCORAN
2. Model anlalisis dengan variabel investasi, tabungan
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini yakni analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif, yang akan dijelaskan sebagai berikut :
Kualitatif dilakukan dengan menggunakan beberapa instrumen analisis menyerupai tabel dan grafik yang dapat mencerminkan uraian analisis penelitian secara teratur dan saling mendukung. Data dari buku teks, jurnal, dan hasil penelitian yang sudah ada dan berkaitan dengan skripsi ini dijadikan dasar bagi analisis deskriptif.
Kuantitatif, dilakukan dengan menggunakan model ekonometrika untuk mencerminkan hasil dari pembahasan yang dinyatakan dalam angka. Model yang digunakan dalam analisis ini yakni model ekonometrik dengan pendekatan kointegrasi dan model dinamis faktor-faktor utama yang mensugesti tabungan nasional dan investasi swasta dengan pendekatan ECM (Error-Correction Model) menggunakan tunjangan agenda Microsoft Excel dan Eviews 3.0. Data yang digunakan yakni data periode tahunan (time series) dengan estimasi model menggunakan Ordinary Least Square (OLS).
Kualitatif dilakukan dengan menggunakan beberapa instrumen analisis menyerupai tabel dan grafik yang dapat mencerminkan uraian analisis penelitian secara teratur dan saling mendukung. Data dari buku teks, jurnal, dan hasil penelitian yang sudah ada dan berkaitan dengan skripsi ini dijadikan dasar bagi analisis deskriptif.
Kuantitatif, dilakukan dengan menggunakan model ekonometrika untuk mencerminkan hasil dari pembahasan yang dinyatakan dalam angka. Model yang digunakan dalam analisis ini yakni model ekonometrik dengan pendekatan kointegrasi dan model dinamis faktor-faktor utama yang mensugesti tabungan nasional dan investasi swasta dengan pendekatan ECM (Error-Correction Model) menggunakan tunjangan agenda Microsoft Excel dan Eviews 3.0. Data yang digunakan yakni data periode tahunan (time series) dengan estimasi model menggunakan Ordinary Least Square (OLS).
13 & 14. UANG, BANK dan PENCIPTAAN UANG
A. Pengertian
Uang dalam ilmu ekonomi tradisional didefinisikan sebagai setiap alat tukar yang dapat diterima secara umum. Alat tukar itu dapat berupa benda apapun yang dapat diterima oleh setiap orang di masyarakat dalam proses pertukaran barang dan jasa. Dalam ilmu ekonomi modern, uang didefinisikan sebagai sesuatu yang tersedia dan secara umum diterima sebagai alat pembayaran bagi pembelian barang-barang dan jasa-jasa serta kekayaan berharga lainnya serta untuk pembayaran utang.
Bank, menurut Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 Tanggal 10 November 1998 perihal perbankan, yang dimaksud dengan bank yakni tubuh usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidur rakyat banyak.
Penciptaan uang yakni proses memproduksi atau menghasilkan uang baru. Terdapat tiga cara untuk menciptakan uang; pertama dengan cara mencetak mata uang kertas atau uang logam, kedua melalui pengadaan utang dan pinjaman, serta ketiga melalui beragam kebijakan pemerintah, misalnya menyerupai pelonggaran kuantitatif.
Uang dalam ilmu ekonomi tradisional didefinisikan sebagai setiap alat tukar yang dapat diterima secara umum. Alat tukar itu dapat berupa benda apapun yang dapat diterima oleh setiap orang di masyarakat dalam proses pertukaran barang dan jasa. Dalam ilmu ekonomi modern, uang didefinisikan sebagai sesuatu yang tersedia dan secara umum diterima sebagai alat pembayaran bagi pembelian barang-barang dan jasa-jasa serta kekayaan berharga lainnya serta untuk pembayaran utang.
Bank, menurut Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 Tanggal 10 November 1998 perihal perbankan, yang dimaksud dengan bank yakni tubuh usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidur rakyat banyak.
Penciptaan uang yakni proses memproduksi atau menghasilkan uang baru. Terdapat tiga cara untuk menciptakan uang; pertama dengan cara mencetak mata uang kertas atau uang logam, kedua melalui pengadaan utang dan pinjaman, serta ketiga melalui beragam kebijakan pemerintah, misalnya menyerupai pelonggaran kuantitatif.
B. Teori Uang dan Motif memegang Uang
Ada 2 macam teori uang, yaitu :
1. Teori uang statis
Teori Uang Statis atau disebut juga “teori kualitatif statis” bertujuan untuk menjawab pertanyaan: apakah bahwasanya uang? Dan mengapa uang itu ada harganya? Mengapa uang itu hingga beredar? Teori ini disebut statis karena tidak mempersoalkan perubahan nilai yang diakibatkan oleh perkembangan ekonomi.
Yang termasuk teori uang statis yakni :
• Teori Metalisme (Intrinsik) oleh KMAPP
Uang bersifat menyerupai barang, nilainya tidak dibuat-buat, melainkan sama dengan nilai logam yang dijadikan uang itu, contoh: uang emas dan uang perak.
Ada 2 macam teori uang, yaitu :
1. Teori uang statis
Teori Uang Statis atau disebut juga “teori kualitatif statis” bertujuan untuk menjawab pertanyaan: apakah bahwasanya uang? Dan mengapa uang itu ada harganya? Mengapa uang itu hingga beredar? Teori ini disebut statis karena tidak mempersoalkan perubahan nilai yang diakibatkan oleh perkembangan ekonomi.
Yang termasuk teori uang statis yakni :
• Teori Metalisme (Intrinsik) oleh KMAPP
Uang bersifat menyerupai barang, nilainya tidak dibuat-buat, melainkan sama dengan nilai logam yang dijadikan uang itu, contoh: uang emas dan uang perak.
• Teori Konvensi (Perjanjian) oleh Devanzati dan Montanari
Teori ini menyatakan bahwa uang dibentuk atas dasar pemufakatan masyarakat untuk mempermudah pertukaran.
• Teori Nominalisme
Uang diterima berdasarkan nilai daya belinya.
• Teori Negara
Asal mula uang karena negara, apabila negara menetapkan apa yang menjadi alat tukar dan alat bayar maka timbullah uang. Kaprikornus uang bernilai karena adanya kepastian dari negara berupa undang-undang pembayaran yang disahkan.
2. Teori uang dinamis
Teori ini mempersoalkan karena terjadinya perubahan dalam nilai uang. Teori dinamis antara lain:
• Teori Kuantitas dari David Ricardo
Teori ini menyatakan bahwa besar lengan berkuasa atau lemahnya nilai uang sangat tergantung pada jumlah uang yang beredar. Apabila jumlah uang menjelma dua kali lipat, maka nilai uang akan menurun menjadi setengah dari semula, dan juga sebaliknya.
• Teori Kuantitas dari Irving Fisher
Teori yang telah dikemukakan David Ricardo disempurnakan lagi oleh Irving Fisher dengan memasukan unsur kecepatan peredaran uang, barang dan jasa sebagai faktor yang mensugesti nilai uang.
• Teori Persediaan Kas
Teori ini dilihat dari jumlah uang yang tidak dibelikan barang-barang.
• Teori Ongkos Produksi
Teori ini menyatakan nilai uang dalam peredaran yang berasal dari logam dan uang itu dapat dipandang sebagai barang.
Motif Memegang Uang
Manusia memiliki alasan masing-masing dalam memegang uang dalam kehidupan sehari-hari sehingga mereka mau memiliki dan menyimpan uang di rumah, di bank, di dompet, di celengan, dan lain sebagainya.
Beberapa motif seseorang memegang uang yakni sebagai berikut :
1. Untuk kebutuhan Transaksi
Untuk dapat memenuhi kebutuhannya insan membutuhkan uang sebagai alat transaksi jual beli baik barang maupun jasa. Transaksi akan mengalami peningkatan jikalau pendapatan seseorang naik. Karakter dari motivasi ini yakni bekerjasama positif dengan pendapatan dan bekerjasama negatif dengan perkiraan inflasi serta uang menjadi alat tukar. Contoh : memiliki uang untuk membeli barang kebutuhan sehari-hari di mini market.
2. Untuk Berjaga-Jaga
Jika suatu waktu terjadi sesuatu yang tidak diduga yang bersifat darurat maka uang yang dimiliki dapat dipergunakan. Karakter dari motivasi ini yakni bekerjasama positif dengan pendapatan dan bekerjasama negatif dengan perkiraan inflasi serta uang menjadi alat tukar dan penyimpan nilai. Contoh : Jika anak tiba-tiba sakit maka uang yang ada di bawah kasur diambil untuk membiayai pengobatan anak.
3. Untuk Mendapatkan Keuntungan / Berinvestasi
Seseorang atau tubuh usaha dapat mempergunakan uang yang dimilikinya dengan menginvestasikan pada usaha-usaha tertentu demi menerima keuntungan dari investasi tersebut sebesar-besarnya. Karakter dari motivasi ini yakni bekerjasama negatif dengan tingkat bunga dan bekerjasama negatif dengan perkiraan inflasi serta uang menjadi aset dan penyimpan nilai. Contoh : Memebeli deposito perusahaan terkenal dengan keinginan bisa menerima keuntungan besar dari uang yang ditanamnya.
Teori ini menyatakan bahwa uang dibentuk atas dasar pemufakatan masyarakat untuk mempermudah pertukaran.
• Teori Nominalisme
Uang diterima berdasarkan nilai daya belinya.
• Teori Negara
Asal mula uang karena negara, apabila negara menetapkan apa yang menjadi alat tukar dan alat bayar maka timbullah uang. Kaprikornus uang bernilai karena adanya kepastian dari negara berupa undang-undang pembayaran yang disahkan.
2. Teori uang dinamis
Teori ini mempersoalkan karena terjadinya perubahan dalam nilai uang. Teori dinamis antara lain:
• Teori Kuantitas dari David Ricardo
Teori ini menyatakan bahwa besar lengan berkuasa atau lemahnya nilai uang sangat tergantung pada jumlah uang yang beredar. Apabila jumlah uang menjelma dua kali lipat, maka nilai uang akan menurun menjadi setengah dari semula, dan juga sebaliknya.
• Teori Kuantitas dari Irving Fisher
Teori yang telah dikemukakan David Ricardo disempurnakan lagi oleh Irving Fisher dengan memasukan unsur kecepatan peredaran uang, barang dan jasa sebagai faktor yang mensugesti nilai uang.
• Teori Persediaan Kas
Teori ini dilihat dari jumlah uang yang tidak dibelikan barang-barang.
• Teori Ongkos Produksi
Teori ini menyatakan nilai uang dalam peredaran yang berasal dari logam dan uang itu dapat dipandang sebagai barang.
Motif Memegang Uang
Manusia memiliki alasan masing-masing dalam memegang uang dalam kehidupan sehari-hari sehingga mereka mau memiliki dan menyimpan uang di rumah, di bank, di dompet, di celengan, dan lain sebagainya.
Beberapa motif seseorang memegang uang yakni sebagai berikut :
1. Untuk kebutuhan Transaksi
Untuk dapat memenuhi kebutuhannya insan membutuhkan uang sebagai alat transaksi jual beli baik barang maupun jasa. Transaksi akan mengalami peningkatan jikalau pendapatan seseorang naik. Karakter dari motivasi ini yakni bekerjasama positif dengan pendapatan dan bekerjasama negatif dengan perkiraan inflasi serta uang menjadi alat tukar. Contoh : memiliki uang untuk membeli barang kebutuhan sehari-hari di mini market.
2. Untuk Berjaga-Jaga
Jika suatu waktu terjadi sesuatu yang tidak diduga yang bersifat darurat maka uang yang dimiliki dapat dipergunakan. Karakter dari motivasi ini yakni bekerjasama positif dengan pendapatan dan bekerjasama negatif dengan perkiraan inflasi serta uang menjadi alat tukar dan penyimpan nilai. Contoh : Jika anak tiba-tiba sakit maka uang yang ada di bawah kasur diambil untuk membiayai pengobatan anak.
3. Untuk Mendapatkan Keuntungan / Berinvestasi
Seseorang atau tubuh usaha dapat mempergunakan uang yang dimilikinya dengan menginvestasikan pada usaha-usaha tertentu demi menerima keuntungan dari investasi tersebut sebesar-besarnya. Karakter dari motivasi ini yakni bekerjasama negatif dengan tingkat bunga dan bekerjasama negatif dengan perkiraan inflasi serta uang menjadi aset dan penyimpan nilai. Contoh : Memebeli deposito perusahaan terkenal dengan keinginan bisa menerima keuntungan besar dari uang yang ditanamnya.
C. Bank Sentral dan Bank Umum
Bank Sentral di Indonesia diselenggarakan oleh Bank Indonesia. Bank Sentral yakni suatu institusi yang bertanggung jawab untuk menjaga stabilitas harga yang dalam hal ini dikenal dengan istilah inflasi. Bank Sentral menjaga biar tingkat inflasi terkendali, dengan mengontrol keseimbangan jumlah uang dan barang. Bank sentral pada umumnya juga sebuah instansi yang bertanggung jawab atas kebijakan moneter di wilayah negara tersebut. Bank Sentral berusaha untuk menjaga stabilitas nilai mata uang, stabilitas sektor perbankan, dan sistem finansial secara keseluruhan. Apabila jumlah uang yang beredar terlalu banyak maka Bank Sentral dengan menggunakan instrumen antara lain namun tidak terbatas pada base money, suku bunga, giro wajib minimum mencoba menyesuaikan jumlah uang beredar sehingga tidak berlebihan dan cukup untuk menggerakkan roda perekonomian.
Bank Umum (menurut Undang-Undang No. 10 tahun 1998) yakni bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya menunjukkan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Bank umum juga didefinisikan sebagai institusi keuangan yang berorientasi laba. Untuk memperoleh laba tersebut bank umum melaksanakan fungsi intermediasi. Karena diizikan mengumpulkan dana dalam bentuk deposito, bank umum disebut juga sebagai lembaga keuangan depositori. Berdasarkan kemampuannya menciptakan uang (giral), bank umum dapat juga disebut sebagai bank umum pencipta uang giral.
Bank Umum (menurut Undang-Undang No. 10 tahun 1998) yakni bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya menunjukkan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Bank umum juga didefinisikan sebagai institusi keuangan yang berorientasi laba. Untuk memperoleh laba tersebut bank umum melaksanakan fungsi intermediasi. Karena diizikan mengumpulkan dana dalam bentuk deposito, bank umum disebut juga sebagai lembaga keuangan depositori. Berdasarkan kemampuannya menciptakan uang (giral), bank umum dapat juga disebut sebagai bank umum pencipta uang giral.
D. Kebijaksanaan Moneter
Kebijaksanaan Moneter yakni upaya / tindakan pemerintah untuk mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi secara berkelanjutan dengan tetap mempertahankan kestabilan harga. Secara lebih khusus, kebijaksaan moneter bisa diartikan sebagai makro tindakan pemerintah (Bank Sentral) dengan cara mensugesti proses penciptaan uang.
Kebijaksanaan moneter merupakan salah satu faktor yang dapat mensugesti kegiatan ekonomi dan merupakan faktor yang dapat dikontrol oleh pemerintah. Dalam hal ini lembaga yang paling berwenang mengambil langkah kebijaksanaan yang diambil yakni Bank Sentral. Pengaruh kebijaksanaan yang pertama kali terasa yakni pada sektor moneter dan perbankan (tingkat bunga, inflasi, kredit dan sebagainya), yang kemudian ditransfer ke sektor riil (misalnya investasi dan konsumsi) yang berarti terbukti bahwa adanya kebijaksanaan moneter akan mensugesti kegiatan ekonomi.
Kebijaksanaan Moneter yakni upaya / tindakan pemerintah untuk mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi secara berkelanjutan dengan tetap mempertahankan kestabilan harga. Secara lebih khusus, kebijaksaan moneter bisa diartikan sebagai makro tindakan pemerintah (Bank Sentral) dengan cara mensugesti proses penciptaan uang.
Kebijaksanaan moneter merupakan salah satu faktor yang dapat mensugesti kegiatan ekonomi dan merupakan faktor yang dapat dikontrol oleh pemerintah. Dalam hal ini lembaga yang paling berwenang mengambil langkah kebijaksanaan yang diambil yakni Bank Sentral. Pengaruh kebijaksanaan yang pertama kali terasa yakni pada sektor moneter dan perbankan (tingkat bunga, inflasi, kredit dan sebagainya), yang kemudian ditransfer ke sektor riil (misalnya investasi dan konsumsi) yang berarti terbukti bahwa adanya kebijaksanaan moneter akan mensugesti kegiatan ekonomi.
DAFTAR PUSTAKA
1. Peter s (1997), money and Capital Markets: Financial Institutions and Instrument in a Global Marketplace, Richard D. Irwin
2. Sukirno, Sadono (1996), Pengantar Teori Mikroekonomi, edisi ke-2, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
3. www.google.com
2. Sukirno, Sadono (1996), Pengantar Teori Mikroekonomi, edisi ke-2, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
3. www.google.com