Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Probability Sampling dan Non Probability Sampling


– Dalam Buku ”Metode Penelitian Akuntansi” yang ditulis oleh Sujoko Efferin, dkk. disebutkan ada dua teknik pengambilan sample. Teknik itu yaitu Probability Sampling dan Non Probability Sampling. Sekaran (2000) membagi kedua teknik tersebut menjadi beberapa jenis. Berikut yaitu penjelasan dari kedua teknik pengambilan sample tersebut dan jenis-jenisnya.

Probability Sampling
Probability Sampling adalah teknik pengambilan sample dimana semua elemen mempunyai peluang untuk terpilih menjadi sample. Dengan menggunakan teknik ini berarti tidak ada kendala apapun untuk melaksanakan penelitian terhadap kemungkinan/probabilitas dari elemen manapun jikalau terpilih sebagai sample. Jenis-jenis Probability Sampling antara lain:
  1.  Simple Random Sampling
Metode sample jenis ini dilakukan dengan menunjukkan kesempatan yang sama pada semua elemen untuk dapat dipilih sebagai sample.
  2.  Systematic Sampling
Sampling jenis ini dilakukan dengan cara peneliti menunjukkan batasan berupa n elemen dari setiap populasi akan terpilih sebagai sample, dengan demikian elemen pertama dan setiap kelipatan n, akan terpilih menjadi sample. Penentuan urutan elemen tetap dilakukan secara acak/random.
  3.  Stratified Random Sampling
Sampling design jenis ini dilakukan dengan cara membagi populasi yang ada menjadi beberapa kelompok sesuai dengan pembagian terstruktur mengenai dengan mendasarkan diri pada kebutuhan, relevansi, dan keselarasan dengan tujuan studi. Setelah itu elemen akan dipilih dari tiap-tiap kelompok secara acak/random.
  4.  Cluster Sampling
Desain sampel jenis ini akan cocok untuk dipilih jikalau peneliti ingin dalam setiap kelompok elemen, heterogenitasnya tetap terjaga. Peneliti berharap komposisi dari sample akan diusahakan sedemikian rupa sehingga serupa dengan karakteristik populasi.
  5.   Area Sampling
Area sampling ini tolong-menolong sama dengan cluster sampling, hanya bedanya yaitu dasar untuk mengelompokkan yaitu faktor geografis, menyerupai misalnya benua, negara, provinsi, kota, dan kecamatan.
  6.  Double Sampling
Jenis sampling ini akan dipergunakan jikalau peneliti ingin menerima data lebih detail dari data yang telah diperoleh sebelumnya.

Non Probability Sampling
Pada jenis ini, tidak semua elemen mempunyai peluang untuk terpilih sebagai sample, dengan demikian temuan hasil studi yang menggunakan sampling jenis ini tidak dapat eksklusif digeneralisasikan sebagai hasil penelitian terhadap populasi. Tujuan peneliti menggunakan sampling jenis ini yaitu generalisasi terhadap populasi tidak terlalu penting, dibanding temuan yang didapat waktu melaksanakan suatu penelitian, atau peneliti memiliki hambatan-hambatan sehingga melaksanakan penghematan sumber daya yang dimilikinya. Jenis Non Probability Sampling antara lain:
  1.  Convenience Sampling
Jenis sampling design ini akan dipilih oleh peneliti jikalau peneliti telah mempunyai gosip ihwal elemen yang memenuhi syarat untuk dijadikan sebagai sample.
  2.  Purposive Sampling
Sampling design jenis ini yaitu metode penetapan sample dengan cara menentukan target dari elemen populasi yang diperkirakan paling cocok untuk dikumpulkan datanya.
  3.  Judgement Sampling
Jenis sampling ini dilakukan jikalau peneliti menentukan subjek dari sample yang terpilih berdasarkan penilaian (judgement) dari peneliti semata.
  4.  Quota Sampling
Quota sampling adalah jenis lain dari purposive sampling, dimana dalam penentuan banyaknya jumlah elemen yang terpilih sebagai sample akan ditentukan berdasarkan quota maksimal sebanding dengan komposisi masing-masing kelompok.