Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Uji Validitas, Reliabilitas dan Uji Asumsi Klasik



 - Nah, buat kalian para pembaca setia Blog ini. Yang sedang membuat sebuah karya tulis yang membutuhkan analisis data khususnya. Saya akan menjelaskan sedikit mengenai uji-uji yang diharapkan dalam menganalisis data Anda. Yang akan saya bahas dalam postingan saya kali ini yaitu kegunaan dari uji validitas, reliabilitas dan uji asumsi klasik.



  Uji Validitas adalah uji wacana kemampuan suatu questionare sehingga benar-benar dapat mengukur apa yang ingin diukur.
Apakah questionare valid atau sah untuk mengukur sebuah variabel?
Cara meguji validitas item-item pertanyaan ini yaitu dengan membuat korelasi skore pada item itu (yang diuji) dengan skore total.
Sebuah pertanyaan dikatakan valid apabila nilai koefisien korelasi r = /> 0,3.

  Uji Reliabilitas adalah uji yang dilakukan untuk mengetahui apakah sebuah variabel sudah cukup terwakili dengan pertanyaan-pertanyaan yang disusun dalam sebuah kuesioner.
Variabel dikatakan reliabel jikalau nilai Cronbach Alpha ,  a ³ 0.60 atau a ³ 0.70 (SPSS), jikalau dengan alat lain menyerupai : SEM, LISREL, AMOS lihatlah nilai Construct Reliabity-nya.

Uji Asumsi Klasik Terdiri dari :
  Uji Normalitas adalah uji yang digunakan untuk menentukan apakah suatu model berdistribusi normal atau tidak dengan melihat pada histogram residual apakal memiliki bentuk menyerupai “lonceng” atau tidak.
Tetapi tidak hanya itu saja yang bisa dilakukan, ada cara lain yaitu dengan rasio skewness dan rasio kurtosis. Dimana nilainya yaitu antara -2 s/d +2

Uji Autokorelasi bertujuan menguji apakah model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode sebelumnya (t-1).
Jika terjadi korelasi maka dinamakan ada dilema autokorelasi.

  Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independent variable). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara viriabel bebas, alasannya jikalau hal tersebut terjadi maka variabel-variabel tersebut tidak ortogonal atau terjadi kemiripan

  Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan veriance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.
Jika variance tetap maka disebut homoskedastisitas dan jikalau berbeda maka terjadi dilema heteroskedastisitas. Model regresi yang baik yaitu homoskesdatisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.