Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Selain Mobil, PKL Juga Bisa Pakai SPBU Listrik

Selain Mobil, PKL Juga Bisa Pakai SPBU ListrikFoto: Hasan Al Habshy

Jakarta - PT PLN (Persero) ketika ini telah memiliki sebanyak 542 Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) di Jakarta. Rencananya PLN masih akan terus menambah pemasangan SPLU menjadi 1.000 unit hingga selesai 2017.

Selain untuk mendukung ihwal pemerintah dalam membuatkan kendaraan beroda empat listrik ke depannya, PLN juga memperbanyak SPLU untuk dimanfaatkan para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan pedagang kaki lima (PKL)

Manajer Niaga dan Pelayanan Pelanggan, PLN Distribusi Jakarta Raya, Leo Basuki mengatakan, selama ini banyak diantara para pedagang yang lebih memilih jalan pintas (ilegal) menerima ajaran listrik.


"Yang bikin ruwet jalan ialah PKL. Aktivitasnya menggunakan energi listrik. seringnya nyolong. Ada juga yang ngambil dari toko di depannya. Singkat kata menyalurkan saja enggak boleh apalagi nyolong," ujar Leo di Museum Listrik dan Energi Baru Terbarukan, Jakarta, Rabu (23/8/2017).

Oleh alasannya ialah itu, PLN berniat untuk menunjukkan solusi bagi para pedagang yang berjualan di ruang-ruang publik untuk menerima jalan masuk listrik legal dari PLN.

"Kami terpikir untuk memberi solusi ini. Di Jakarta, ada 264 lokasi binaan, ada yang sudah ada listriknya ada yang belum, serta 2.500 lebih titik pedagang di Jakarta. Rata-rata kalo gunakan listrik, banyak yang nyalur. Indikasinya ilegal," jelas Leo.

Dalam satu unit SPLU memiliki 5 stop kontak yang dapat dimanfaatkan para pedagang. Dengan demikian, para pedagang hanya tinggal menyambung listrik eksklusif ke SPLU, tanpa perlu mencuri listrik secara ilegal yang dapat membahayakan lingkungan sekitar.

SPLU tersebut mengadopsi sistem prabayar. Untuk dapat menggunakan SPLU tersebut, masyarakat perlu mengisi pulsa (stroom) kWh meter dengan membeli token listrik melalui Payment Point Online Bank (PPOB), ATM, minimarket, dan lain-lain dengan menyebutkan ID Pelanggan yang tercantum di SPLU yang akan digunakan.


"Ini yang kami garap untuk atasi kebutuhan listrik PKL di suatu tempat, berkoordinasi dengan kecamatan untuk memfasilitasi mereka. Sekarang 542 lokasi, dan itu terus berkembang. Kami punya kegiatan tidak boleh PKL beroperasi dengan ambil listrik secara ilegal. Makanya kami kasih solusi," jelas Leo.

Leo berharap dengan adanya kemudahan penyedia listrik, para pedagang mampu meningkatkan nilainya. Ini sejalan dengan rencana Kementerian Koperasi dan UMKM dalam meningkatkan UMKM.

"Ini menarik Kementerian UMKM, ada peningkatan tadinya jual buah jadi jualan jus, alasannya ialah masuk energi listrik. Ada pertambahan nilai," tutur Leo.