Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

3 Tahun Jokowi Genjot Infrastruktur, Whats Next?

3 Tahun Jokowi Genjot Infrastruktur, Whats Next?Foto: Dikhy Sasra

Bogor - Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) sudah memasuki umur tiga tahun. Banyak infrastruktur digenjot dan aturan dipangkas dalam tiga tahun terakhir.

Dengan sisa masa jabatan dua tahun, apalagi yang akan dikerjakan oleh pemerintahan Kabinet Kerja ini?

"Tiga tahun ini pekerjaan besarnya fokus ke infrastruktur. Tahapan besar kedua kita ke sumber daya insan (SMD), ini fondasi semuanya," kata Jokowi ketika berbincang dengan detikcom di Istana Bogor, Kamis (12/10/2017).

"Infrastruktur fondasi, SDM fondasi, harus dikerjakan. Kita ingin fokus saja, banyak yang dikerjakan, tapi administrasi organisasinya ruwet, pelaksanaan dan pengawasan enggak terkontrol dengan baik, kesudahannya enggak baik. Saya mau fokus fokus, konsentrasi konsentrasi," ucapnya.

[Gambas:Video 20detik]


Fondasi SDM ini juga menjadi sangat penting untuk kelangsungan proyek-proyek yang sedang berjalan. Jokowi meminta para pelaku proyek untuk memantau perkembangan secara berkala.

"Management control kita lakukan terus, ya itu kasih semangat (proyek) dikunjungi dan diawasi. Saya datang ke sebuah lokasi ke proyek sekali, menterinya dua kali, dirjen empat kali, direkturnya delapan kali. Setiap kerja progresnya baik, semangat manajemennya," ujarnya.

Selain itu, Jokowi juga akan mempersiapkan sekolah-sekolah vokasi dengan jurusan khusus yang mampu menghasilkan tenaga kerja di bidang yang sesuai dengan zaman sekarang.

"Kalau SDM ya ini besar-besaran ini gres kita siapkan, baik merombak sekolah vokasi kejuruan pada jurusan yang diharapkan dunia usaha, diharapkan dunia industri, training vokasi yang upgrade SDM kita, tenaga kerja kita, sehingga platform-nya naik 2 atau 3 tingkat. Sehingga yang namanya vokasi politeknik itu akan kita galakan besar-besaran," jelasnya.

Beberapa tawaran Jokowi jurusan untuk sekolah vokasi ditujukan untuk memenuhi kebutuhan industri ekonomi digital. Contohnya jurusan toko online, administrasi ritel, administrasi logistik, dan lain-lain.

"Nah, ini harus mau masuk ke sana. Jangan monoton rutinitas 30-40 tahun jurusannya sama, kan dunia berubah, kita juga harus berubah," katanya.