Hipotesis Nol vs Hipotesis Alternatif
– Dalam uji hipotesis, yang dilakukan yakni menunjukan mana yang akan kita terima dan mana yang akan kita tolak diantara statemen yang ada pada Hipotesis Nol (H0) ataukah yang terdapat pada Hipotesis Alternatif (H1).
Berenson et al (2006) menyatakan beberapa poin penting wacana hipotesis nol dan hipotesis alternatif sebagaimana dirinci sebagai berikut:
1. Hipotesis Nol (H0) mewakili kondisi status quo, atau kondisi yang sekarang diyakini kebenarannya, atau suatu pernyataan yang didasarkan pada teori atau konsep.
2. Hipotesis Alternatif (H1) yakni lawan dari statemen H0 atau mewakili claim atau dugaan dari peneliti terhadap kemungkinan tidak berlakunya kondisi status quo atau kondisi ketika ini sebagai bab dari tujuan penelitian yang hendak diraih.
3. Jika H0 ditolak, maka peneliti memiliki bukti secara statistik bahwa hipotesis alternative yang berlaku atau yang dianggap benar.
4. Jika ternyata hasil dari penelitian H0 tidak ditolak, maka peneliti gagal menunjukan bahwa hipotesis alternative yakni benar, meskipun demikian tidak berarti bahwa H0 terbukti benar.
5. Hipotesis nol selalu mengarah pada nilai spesifik dari suatu nilai dari parameter populasi dan tidak boleh berupa suatu sampel statistik.
6. Pernyataan hipotesis nol selalu berupa tanda sama dengan, yang menghubungkan pada nilai-nilai spesifik dari suatu parameter populasi.
7. Pernyataan dari hipotesis alternatif tidak pernaah menggunakan tanda sama dengan untuk menghubungkan nilai-nilai spesifik dari suatu parameter populasi.
Itulah yang mampu saya jelaskan mengenai Hipotesis Nol (H0) dan Hipotesis Alternatif (H1). Kita kadang memaknai keduanya terbalik. Semoga dengan adanya artikel ini, mampu memperjelas lagi mengenai kedua Hipotesis tersebut. Terimakasih.